PROBOLINGGO - Dalam rangka menyambut kebijakan MB-KM Kemendikbud RI, Universitas Nurul Jadid melaksanakan Seminar Regional bertajuk “Implementasi MBKM Santri dalam Mewujudkan Perguruan Tinggi Pesantren Bermutu dan Berdaya Saing” sekaligus launching Sistem Informasi MB-KM Santri bersama 30 PTKIS Pesantren di Wilayah Tapal Kuda (Banyuwangi, Jember, Bondowoso, Situbondo, Probolinggo, Lumajang) bertempat di Auditorium Wisma Dosen UNUJA, Minggu (23/01/2022).
Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari launching 6 MB-KM Santri yang telah diumumkan secara resmi oleh Menteri Agama RI Yaqut Cholil Qoumas, dan Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kemendikbudristek RI Prof. drh. Aris Junaidi, Ph.D. pada acara Wisuda Diploma-Sarjana-Magister (28/11/2021). Keenam program MB-KM Santri tersebut mencakup Program Santri Mengabdi, Program Santri Mengajar, Program Santri Peduli, Program Santripreneur, Program Santri Patriot, dan Program Pertukaran Santri.
Menurut Ketua PKTIS Tapal Kuda, Kholilur Rahman, kegiatan ini menunjukkan respons PTKIS terhadap kebijakan MB-KM Kemendikbud RI agar bisa disinkronisasi dengan kebijakan pondok pesantren. “Harapannya, kegiatan ini menjadi terobosan baru bagi stakeholders, khususnya di lingkungan Perguruan Tinggi Pesantren, tentang kemungkinan diterapkannya kebijakan MBKM di lingkungan pendidikan tinggi pesantren, ” tuturnya.
Salah satu sesi dalam seminar ini berkaitan Peluang dan Tantangan MB-KM bagi PTKIS Pesantren, disampaikan oleh Drs. H. Hambali, M.Pd. Menurutnya, tantangan itu mencakup, keterbatasan SDM, kelemahan tata kelola, hingga keterbatasan sumber pendanaan. “Belum lagi keengganan perguruan tinggi untuk menyesuaikan kurikulum pendidikannya agar sesuai dengan kebijakan MBKM Kemendikbud RI, ” tutur Hambali.
Di balik tantangan tersebut, ada peluang melakukan sinkronisasi antara kebijakan Kemendikbud RI tersebut dengan PTKIS pesantren. “Pesantren kan rata-rata mengajarkan nilai kemandirian kepada santri. Nah, dari nilai ini saja sebenarnya ada keterkaitan antara kemandirian santri di Pesantren dan gagasan Kampus Merdeka Kemendikbud. Hanya saja, memang perlu pedoman dan mekanisme teknis sehingga operasionalisasi di lapangan lebih mudah, ” kata M. Noer Fadli Hidayat, salah satu narasumber materi Implementasi MB-KM di PTKIS Pesantren.
Di akhir sesi, Tim Teknis Website MB-KM Santri memberikan pendampingan teknis pelaksanaan MB-KM mulai dari uji coba dalam skala kecil di tingkat Prodi, evaluasi bertahap, hingga uji coba dalam skala luas di tingkat Universitas. Acara ini ditindaklanjuti dengan penandatanganan MoU bersama perguruan tinggi pesantren tersebut dan direncanakan RTL seminar lanjutan pada tahun 2022.
Baca juga:
STTAL Ciptakan Prototipe Drone Dua Media
|